Indonesia Bisa Jadi Model Kerukunan Dunia

By Admin

nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan bahwa Indonesia bisa menjadi model kerukunan bagi dunia. Betapa tidak, Indonesia memiliki keragaman akan suku, etnis, budaya, adat-istiadat, bahasa, dan agama sebagai kekuatan kehidupan berbangsa. Demikian disampaikan usai membuka acara Asian Youth Day (AYD) ke 7 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Rabu (2/8)

"Indonesia salah satu model kerukunan bagi dunia, bagaimana keragaman bisa terimplementasi dengan baik" tegas Lukman. 

Menag mengapresiasi AYD7, bertema Coming Together as Multicultural Asia ini dilaksanakan di Indonesia. Ini akan menjadi media bagi anak-anak muda katolik se Asia untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, pengalaman, dan keragaman. 

AYD menjadi sarana untuk membuktikan bahwa keberagaman tersebut dapat hidup dengan baik dan harmonis. Melalui kegiatan Days in Dioceses, peserta dapat melihat secara langsung kehidupan multikultural di Indonesia. 

Menag mencontohkan, meskipun Indonesia dikenal sebagai negara dengan umat Islam terbesar, tapi disini punya candi Borobudur sebagai lambang kebanggaan bangsa sekaligus bagi umat Buddha merayakan hari keagamaan. Begitu pula candi Prambanan bagi umat Hindu, tetap dijaga oleh masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Umat Islam bersama umat Katolik dan agama lainnya sudah terbiasa saling menjaga dalam menajalankan ibadahnya. 

Menag berpesan anak muda untuk belajar memahami keragaman dan bisa menyikapi dengan penuh kearifan. Menebarkan nilai-nilai agama lewat dialog multikurltur dan bekerjasama untuk keadilan dan perdamaian, saling sinergi satu sama lain ditengah keragaman. Khusus kepada peserta AYD7, setelah kembali ke negara masing-masing, hanya kesan baiklah yang kiranya diperoleh. Untuk pemuda katolik umumnya, agar semakin memiliki kepribadian yang kuat dan keyakinan diri yang kokoh, suara hati kuat dan jernih, beriman teguh dan tangguh dalam hidup berdampingan. 

AYD merupakan gelaran tiga tahunan anak muda katolik negara-negara di Asia yang mengusung pertukaran budaya dan perdamaian. Di gelaran ketujuh ini setidaknya dihadiri 1198 dari dalam negeri dan 942 dari luar negeri, pemuda Katolik dari 22 negara di Asia. Sebelum bertolak ke Yogyakarta, mereka melaksanakan Days in Dioceses (DID) di sebelas Keuskupan yang ada di Indonesia, pada 30 Juli – 2 Agustus 2017. 

Turut hadir dalam gelaran malam budaya AYD, antara lain Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Ignatus Suharyo, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Yogyakarta Ahmad Luthfi, dan Uskup Semarang Robertus Rubyantoro. (p/ab)